Rabu, 25 Februari 2015

Nasib Pria Single

     Tahukah anda hal yang menyebalkan ketika umur anda beranjak 30 tahun dan berstatus single maka akan banyak orang dengan senang hati mencarikan jodoh bagi anda. Menyenangkan? Bagi beberapa orang tentu itu akan menjadi berkat. Sedangkan bagi saya sendiri itu akan menjadi problematika yang pelik. Inilah beberapa problematika saya.
     Pertanyaan pertama bagi yang memberikan calon jodoh. "Cari yang cantik fisik atau cantik hatinya?" Pertanyaan dilematis yang mau tanya ke seluruh lelaki maka jawabannya sama. Mau kedua-duanya. Mau jawaban idealis? Jawabannya cari yang cantik hatinya. Jika anda melihat realita,perempuan cantik sejahanam apapun kebanyakan tetap lebih cepat menikah daripada wanita yang "biasa-biasa" saja.
     Pertanyaan kedua. Tipe kamu seperti apa? Jika saya menjelaskan secara detail terperinci maka yang ada saya ini tipe pemilih,cerewet dan lain sebagainya. Tidak perlu kaca untuk melihat diri sendiri. Jadi Pertanyaan itu jawabannya saya simpan sendiri di dalam hati.
      Pertanyaan ketiga atau lebih ke arah petuah. Udah jangan kebanyakan pilih-pilih. Jangankan pilih-pilih untuk menjatuhkan pilihan pun butuh usaha ekstra. Belum lagi jika cinta ditolak. Memangnya perlu diceritakan aib sendiri? Tidak juga bukan.
     Yang terakhir sebenarnya lebih mengarah ke beban mental. Jika dikenalkan dan tidak cocok maka saya dianggap bermasalah. Maksud baik mereka saya pahami,tetapi yang menjalani tetap saya sendiri.
     Mungkin seharusnya kosmetik ditiadakan dari muka bumi ini. Semua nampak cantik seperti di film-film,toh pada akhirnya yang akan anda dan saya saksikan di samping ranjang adalah wajah tanpa make up. Tanpa riasan untuk menemani kehidupan sepanjang hayat.

Minggu, 22 Februari 2015

PING !!!

PING !!!
PING !!!
PING !!!
PING !!!
PING !!!
PING !!!
PING !!!

     Familiar dengan hal diatas? Bagi pengguna BBM hal tersebut tentu familier bukan? Beberapa kali saya mengalami hal tersebut,dan mengesalkan. Jikalau memang mendesak tentu tidak menjadi masalah. Tetapi kebanyakan dari mereka hanya ingin mendapatkan perhatian. Pertanyaan yang terkadang tidak penting mereka layangkan kepada saya. Padahal tingkat kepentingannya bagi saya tidak ada.
     Rasa tidak sabar yang diakamodasi melalui PING !!! BUZZ !!! Serta lain sebagainya menyebabkan rasa jengkel bagi orang lain. Lebih baik tulisan semacam itu dienyahkan dari percakapan. Jikalau penting bisa menggunakan telepon bukan?

Rabu, 18 Februari 2015

Loyalitas

     Loyalitas,sebuah kata yang mahal menurut saya. Ketika seorang teman mengalami kelelahan tetap saja datang ke kantor,walau kondisi baru saja keluar dari rumah sakit,kesehatan belum pulih benar. Apakah beristirahat untuk memanjakan tubuh merupakan sebuah kemewahan yang sukar didapatkan?
     Tubuh tidak dapat membohongi dirinya sendiri. Atau daya juang yang membuat seseorang tumbuh dan bertahan? Tidak bermanja manjaan seperti saya.
     Membayar harga ? Bisa saja. Tetapi saya selalu menyukai sisi buruk dari segala sesuatunya. Untuk apa anda bekerja keras jikka pada akhirnya anda hanya tergeletak di kasur? Dan membuangnya ke dokter. Walau bagi dokter itu menjadi berkat.
     Mengharapkan apresiasi? Apalah guna sebuah pujian kosong bagi saya pribadi,toh keesokan harinya pujian hanya sekedar angin lalu.
     Tanggung jawab ataupun komitmen. Sebuah kata yang seharusnya menjadi kata kunci sebuah profesionalisme. Berlakukah bagi saya? Sekali lagi tidak.
     Saya akhirnya menemukan sebuah jawaban bahwa Loyalitas membentuk reputasi anda,suka atau tidak manusia selalu menilai manusia yang lain. Dan tumbuhlah apa yang disebut REPUTASI.

Selasa, 17 Februari 2015

Duka HRD

     Pernah tidak mengalami menjadi Human Resource Development (HRD) ? Inilah duka saya.

  • Memberi surat lamaran tanpa memberi no telpon yang bisa dihubungi ! Emangnya saya  paranormal yang bisa tahu segala sesuatu ?
  • Pengalaman kerja tidak ditulis. Tahu apa alasannya? Takut nanti tidak diterima kerja karena CVnya berprestasi. Baru tahu ada orang yang tidak bangga dengan prestasi yang dicapainya.
  • Diteror orang yang melamar pekerjaan. Karena tidak dipanggil-panggil ia datang mencari saya. Tanpa sopan santun main menyelonong ke kantor. Minta penjelasan. Ampun...
  • Yang terakhir dan yang paling mengesalkan. Ketika sudah diterima,siap bekerja, tidak  datang pada waktu yang telah ditentukan,tanpa memberi kejelasan kabar berita. Parah ? Tentu saja. Gobloknya minta ampun !

Sabtu, 14 Februari 2015

Tips Pulang Pergi Singapura - Johor Bahru

     Bagi anda yang berlibur ke Singapura bisa sekaligus melakukan trip ke Legoland dan Hello Kitty tanpa harus menginap di Johor Bahru. Mau tau caranya?

  • Naik MRT menuju Jurong East
  • Dari Jurong naik bus Causeway link nomor CW3 atau CW4 yang berwarna kuning
  • Turun di JB Sentral atau Terminal Larkin. Dilanjutkan free shuttle bus ke Legoland
  • Lakukan sebaliknya jika anda ingin kembali ke Singapore
Catatan akhir: Keberangkatan bus paling akhir dari Johor Bahru menuju Singapura adalah pukul 20:30. Jika tidak ingin menginap di Johor Bahru pastikan anda tidak ketinggalan bus terakhir.

Rabu, 11 Februari 2015

Ragam Pengunjung

     Selama beberapa hari menjaga pameran properti,ada beberapa hal yang saya perhatikan dari para pengunjung.
  • Jalan-jalan --- Tidak ada minat membeli,hanya ingin tahu produk yang ada. Window shopping ucap para wanita.
  • Pengumpul brosur --- Mengumpulkan seluruh brosur dan price list. Entah dipelajari di rumah atau dijual kembali ke toko barang bekas. Beberapa hari kemudian pengunjung sempat saya follow up dan bertanya ketika  dari pameran,apakah mereka membacanya? Yang ada mereka menumpuk brosur dan entah kapan akan membacanya.
  • Berniat membeli --- Datang,mengerti lokasi yang dituju,dan membeli. 
  • Yang terakhir dan yang paling menyebalkan --- Pura-pura menjadi pembeli. Entah itu broker yang menyamar jadi pembeli , atau para pemberi harapan palsu.

Selasa, 10 Februari 2015

Set Menu Dinner Sky 36


Appetizer

Sliced Tuna Flatbread with Tabulleh/
French Onion Soup

Main Course

Fillet of Tenderloin /
Grilled Pork Ribs /
Black Ink Fettucini

Dessert

Warm Chocolate Surprise and Banana Fritter



Harga Set Menu 350.000 Rupiah +++


Appetizer

Smoked Salmon Carpaccio +
Cream Mushroom Soup

Main Course
Fillet Mignon Beeef and Lobster Beurre Blanc
or
Baby Back Ribs
or
Fillet Of Salmon

Dessert

Sweet Adventure Sampler Trio



Harga Set Menu 450.000 Rupiah +++


Senin, 09 Februari 2015

Jebakan Asumsi



     Untuk memulai tulisan ini,mari kita perhatikan angka dan menu harga yang tertera di atas. Ada yang janggal?
     Harga menu ikan laut terasa murah bukan? Harga tersebut bukan dihitung per ekor melainkan per ons. Bagi yang tidak tahu mungkin mereka tidak bertanya dan memesan serta menganggap harga tersebut murah. Pada waktu membayar mereka serasa terjebak.
     Peran penjual memiliki tingkat kesalahan yang besar karena tidak memberi informasi secara lengkap. Mengganggap semua pembeli mengerti. Bagi orang yang tidak memeliki pengetahuan merasa seperti terjebak.
     Pembeli pun seharusnya lebih kritis,termakan gengsi karena malu bertanya. Itu adalah salah satu teknik pengambilan untung yang "busuk" menurut saya.
     Penjual malah balik berucap."Mana ada  kakap merah harganya 18 ribu,yang masuk akal saja !" Jadi? Tetap teliti sebelum membeli,bertanya jika tidak paham. Selalu mawas diri. Karena semakin banyak akal-akal busuk yang siap menjebak para konsumen.

Minggu, 08 Februari 2015

Menatap Surabaya dari Ketinggian

     Beberapa foto ini saya ambil di tengah ketinggian Apartemen.

     Foto saya ambil pada pukul 4 sore,saat suasana berkabut....Apartemen Waterplace tower C lantai 22
Nampak komplek pertokoan Graha Famili
Jalanan Boulevard
     Foto ini saya ambil pada pukul 2 siang di Apartemen Sumatra 36 di lantai 12.

River view,Trilium dan Grand City


     Selalu menyenangkan ketika menyaksikan pemandangan dari langit Surabaya. Di lain kesempatan saya akan mencoba mengupload foto yang lain.

Selasa, 03 Februari 2015

Minim Prestasi,Gila Eksistensi

     Eksis di dunia nyata maupun maya membutuhkan pengorbanan yang besar. Terkadang saya tak habis mengerti orang yang ingin eksis tapi minim prestasi. Bukankah dengan prestasi maka eksistensi akan nampak?
     Ada segerombolan anak muda,ingin tampil di restoran mahal,demi mengambil beberapa gambar,memakan waktu beberapa jam tapi hanya memesan satu gelas minuman. Memalukan menurut saya,Butuh ketebalan muka yang diluar kewajaran demi eksistensi. Normalkah? Ingin eksis tapi tidak mengetahui kapasitasnya. Hanya ingin dipuja dengan kalimat "bagus ya,keren ya,asyik ya tempatnya" dan lain sebagainya.
     Tidak peduli dengan cemoohan,gunjingan orang,yang penting eksis. Sebuah ironi. Itu hanyalah sekelumit pergaulan anak muda yang saya temui. Haus akan pengakuan. Akankah hal itu abadi? Tentu tidak,paling lama 1 minggu orang sudah melupakannya. Dunia superficial.
     Media massa pun turut andil dalam "mengompori" hal semacam ini. Prestasi jarang di blow up  media massa,sedangkan berita murahan minim prestasi dan pengetahuan memiliki porsi besar dalam penayangannya.
     Apakah anda termasuk kategori cerita di atas? Minim prestasi,gila eksistensi.