Sabtu, 30 November 2013

Warung

     Tulisan ini saya buat untuk mbak Fifi,yang katanya tulisan saya ini sukar dipahami,dari awal hingga akhir. Yang saya sendiri bingung yang sukar dipahami dibagian mananya.
     Di depan rumah saya ada warung yang dagang setiap hari dan saya katakan sepi pembeli tapi ramai pengunjung alias tamu yang datang hanya untuk mengobrol. Saya rasa pemilik warung tersebut berdagang sembari mengisi waktu luang karena warungnya menyatu dengan rumah dan buka tutup semau yang punya warung.
     Setiap hari warung tersebut disantroni oleh pengamen. Pengamen yang saya kategorikan sebagai preman terselubung dengan ciri suara pas-pas an,bergitar,dan bernyanyi sampai dikasih uang,maksa lagi. Kalau tidak dikasih bakal nyanyi terus.
     Saya suka menghitung,kalau sehari pengamen datang lima orang dan kelima orang tersebut dikasih uang lima ratus rupiah,maka warung secara langsung sudah merugi dua ribu lima ratus rupiah. Dan apabila dikali tiga puluh hari maka akan mengeluarkan biaya tujuh puluh lima ribu rupiah. Belum apa-apa sudah tekor duluan,memang nasib pedagang harus modal dulu bagaimanapun juga.
     Warung kini kian tergusur dengan minimarket yang memiliki kelebihan antara lain ber-AC,self service.Tinggal bayar di kasir. Beres,tidak pakai lama.
     Keunggulan warung yang paling mencolok dibandingkan minimarket yaitu bisa HUTANG. Mana ada minimarket bisa bayarnya pakai hutang?
     Satu-satunya keunggulan warung yang tidak dapat terbantahkan adalah hubungan yang akrab antara pedagang dan pembeli,baik itu warung kopi,warung makan,maupun warung sembako. Dibandingan dengan karyawan minimarket yang terasa sangat kaku ketika melayani pembeli. Mungkin bukan melayani dengan hati,melainkan hanya karena tuntutan pekerjaan.
     Interaksi lebih banyak terjadi ketika ada di warung.Walaupun sekarang sudah semakin tergerus oleh sikap individualistis dari masing-masing kita. Di warung tersebut banyak orang bercakap-cakap,entah apa yang dibahas karena saya sendiripun hanya mengamati dari jauh.Mungkin pemandangan ini tidak akan saya temukan di perumahan-perumahan elite di Surabaya. Haruskah saya bersyukur akan hal ini? Mungkin iya.Karena warung di depan rumah saya bisa membuat tulisan ini.

Jumat, 29 November 2013

Ide

      Sedang kekeringan ide ketika di depan laptop. Padahal kalau lagi tidak ngapa-ngapain ide-ide bermunculan. Untuk menangkap ide kadang harus ditulis secara acak-acakan dulu,supaya  tidak lupa. Akhirnya cari-cari artikel tentang ide untuk bikin penulisan ini.
     Kalimat Deddy Corbuzier mengenai ide.“Dalam 2 x 24 jam ide harus diwujudkan, karena kalau tidak, ide yang mulanya bagus akan terlihat bodoh. Kalau menunda, yang ada kita malah memunculkan antitesa atau alasan untuk tidak melakukan ide tersebut.”
     Setiap hari kita selalu berpikir dan ide-ide akan bertebaran,tetapi benar apa yang dikatakan Deddy,begitu tidak diwujudkan atau dicatat,maka hal itu hanya seperti angin lalu. Jadi siapkah anda mengaplikasikan ide-ide yang bermunculan?

Kamis, 28 November 2013

Cepat Kaya Atau Cepat Miskin ?

      Dari dulu saya selalu berpikir,gimana sih cara paling cepat kaya atau miskin? Tanpa memandang passion,panggilan jiwa,etika,maupun yang berdampak bagi lingkungan,bangsa maupun negara jawabannya saham,forex,indeks.
      Bagi banyak orang apa yang sebut di atas itu tempat judi legal,ada yang menang,ada yang kalah,karena ada permintaan ada penawaran. Apakah pandangan itu salah? Tergantung siapa yang memandang dan siapa memberi jawaban.
    

Rabu, 27 November 2013

Debat

     Akhir-akhir ini acara debat terbuka di stasiun televisi semakin banyak. Debat mulai dari polemik urusan rumah tangga,politik,kebijakan pemerintahan,dan lain sebagainya. Yang di akhir debat,saya merasa debat tersebut tidak berguna,satu pihak membela mati-matian keputusan,dan di lain pihak menentang dengan nada tinggi,tanpa mau mendengar pemikiran dari pihak lain. Dan dipenghujung acara tidak menghasilkan sebuah kesepakatan apapun.
     Apakah begitu sukarnya membuat sudut pandang dari perspektif yang sama melalui debat? Menjelek-jelekan kebijakan orang lain tidak pernah membuat orang yang menjelekan tampak bagus,hanya mencela dan menjadi apatis. Membuat orang menjadi memiliki keberpihakan antara yang satu dengan yang lainnya. Bertengkar dengan mulut,jika emosi tidak tertahan maka baku hantam pun tak terelakkan.
     Katanya negara demokrasi,tapi bila tidak sepaham langsung saja sikat,Negara beragam kultur tapi memandang dengan kacamata kuda,politik membuat yang sederhana menjadi tampak rumit, apakah rakyat menjadi tampak bodoh? Ataukah mereka yang sedang berdebat yang membuat diri tampak terlalu pintar?
     Masih layakkah disebut negara demokrasi,bila satu narasumber berbicara,apabila tidak senang,langsung saja potong pembicaraannya. Timbali ucapannya,dan kalau bisa jangan kasih kesempatan lawan berbicara. Pamer pendidikan,gelar tapi minim etika? Inilah cerminan negara yang katanya DEMOKRATIS ?
     Tanpa kerendah-hatian debat tidak akan menghasilkan apapun selain polemik dan membuat penontonnya untuk berpihak. Jangan bilang pula tidak usah ditonton,melalui debat saya bisa belajar banyak hal. Cara berbicara,bagaimana menahan emosi, pengetahuan baru,sudut pandang berpikir yang baru. Saya sendiri berharap kita semua tidak apatis tanpa melakukan apapun dan hanya mencela. Saya belajar untuk menikmati arti kata demokratis itu sendiri. Semoga kalian juga menikmatinya walaupun hanya menjadi penonton.

Senin, 25 November 2013

Kolom Duka Cita

     Baru-baru saya ada ketertarikan baru dalam membaca koran. Saya suka membaca kolom duka cita. Melihat siapa yang meninggal. Dahulu saya hanya suka baca koran bagian Olahraga. Sisanya kalau sempat dibaca,kalau tidak sempat ya sudah biarkan saja.
     Sebelum ini mantan atasan saya,hobinya juga melihat kolom dukacita. Saya pikir ngapain juga melihat hal seperti itu,engga penting !! Sekarang saya baru tahu apa pentingnya kolom dukacita itu yaitu untuk mempublikasikan kepada banyak orang bahwa seseorang meninggal tanpa perlu memberitahu satu per satu kerabat dan kawan maupun saudara.Cukup baca saja koran tersebut tanpa perlu banyak berkoar-koar.
     Kadang dari situ kerabat yang tidak kita ketahui rimbanya tiba-tiba nampak. Dari pengalaman saya pribadi,ada teman yang orang tuanya baru meninggal,saya baru tahu dari kolom tersebut karena sudah lama tidak bertemu. Dan dari sana pula saya tahu usahanya apa,rumahnya dimana. Karena di kolom duka biasanya pada kop kolom ada nama perusahaan atau toko orang yang meninggal tersebut,disertai dengan alamat tempat tinggal sekarang.
      Hal yang membuat saya kagum adalah satu halaman penuh di sebuah media cetak akan berita dukacita,disertai dengan nama-nama perusahaan yang turut berduka cita. Bahkan bisa mencapai 3 halaman. Dari situ tampak betapa kolom dukacitapun dapat dijadikan ajang unjuk gigi maupun simpati bagi orang yang memiliki uang.
     Ah,sudahlah mungkin saya hanya bisa sirik akan hal tersebut karena satu halaman di media cetak untuk berdukacita bisa memakan gaji saya selama satu tahun. Tapi yang pasti dengan hobi baru saya ini mungkin saya disadarkan bahwa siapapun tidak menghindari ajal yang menjemput,baik kaya atau miskin,tua maupun muda,kelak akan kembali menjadi debu,tanpa membawa apapun....

Logika Judi

     Pernahkah anda berjudi? Kebanyakan menang atau kebanyakan kalah? Saya mencoba menjelaskannya secara logika kepada anda.Judi itu hanya masalah probabilitas,anggap saja Timnas Indonesia melawan tim nasional dari Inggris. Tim manakah yang bakal menang?
     Banyak pasti yang memilih timnas Inggris. Karena secara kasat mata Inggris pasti menang jika ditilik dari postur tubuh,tradisi sepakbola,dan lain-lain. Jika judi bola semudah itu maka tidak akan ada yang namanya BeWin,WilliamHill dan perusahaan yang menjadi bandar perjudian.
     Jika perjudian tidak ada vor-vor an. Maka peluang menang anda jika memilih Inggris 50:50. Dengan asumsi skor imbang maka uang kembali. Disinilah peran bandar bermain. Mereka menciptakan yang disebut handicap atau bahasa lainnya vor-voran.
     Handicap ini adalah semacam syarat bagi para petaruh yang memilih Inggris sebagai pemenang. Anggap saja voor 2. Voor 2 adalah apabila Inggris menang 2-0 dianggap draw,skor 1-0 untuk kemenangan Inggris tapi tetap bermakna kekalahan bagi petaruh. Jadi syarat bagi petaruh untuk menang adalah dengan skor kemenangan 3-0 untuk Inggris,atau selisih 3 bola. Boleh 4-1,5-2 dan seterusnya maka petaruh akan menang.
      Handicap biasanya disertai dengan tambahan uang apabila petaruh mengalami kekalahan. Anggap saja seseorang bertaruh untuk Inggris sebesar sepuluh ribu dengan uang tambahan 10% apabila kalah. Maka apabila Inggris kalah maka petaruh harus membayar kepada bandar sebesar seratus sepuluh ribu. Tetapi apabila petaruh menang maka akan dipotong komisi sesuai dengan kesepakatan yang biasanya 5%.
     Apabila kita mencermati dengan seksama,maka peluang petaruh apabila memilih Inggris bukan 1:1 tetapi 1:5.
  • Skor 0-0 = Kalah
  • Skor 1-0 = Kalah
  • Skor 2-0 = Draw
  • Skor 3-0 =Menang
  • Skor 0-1 = Kalah
     Disinilah peluang bandar lebih besar untuk sebuah kemenangan dibandingkan dengan petaruh. Disinilah peran psikologi bermain. Dengan nama besar Inggris,siapa yang berani mendukung tim sendiri? Padahal secara tidak langsung ketika pertandingan dimulai anda sudah kalah dahulu karena skor 0-0 pada awal pertandingan. Pertandingan 11 orang melawan 11 orang.jadi bagaimana bandar bisa bangkrut? Apalagi bandar yang memiliki banyak petaruh,tidak semua petaruh akan memilih Inggris mungkin juga memilih timnas,apabila diklopkan,keuntungan bandar sekitar 5-10%.
      Saya pun tertarik akan satu hal. Siapa yang menentukan Handicap,bagaimana mereka bisa membuatnya? Hingga saat ini informasi akan hal tersebut masih belum bisa saya dapatkan. Apakah mereka membentuk tim khusus untuk berhitung,membuat rumus yang sistematis? Hanya perusahaan yang bergerak di bidang judi yang mengetahuinya.
     Pada akhirnya judi itu kembali pribadi masing-masing,tetapi masih banyak orang yang menggantungkan nasib dengan berjudi,berharap keberuntungan datang kepada mereka dengan bertaruh. Memperoleh uang dengan dengan mudah.
     Sekarang pun Bandar Internasional yang berasal dari Thailand,Singapore maupun Malaysia mulai menyasar Indonesia sebagai pasar potensial yang belum tereksplorasi seluruhnya. Sekian dulu tulisan saya untuk topik judi ini. Semoga bermanfaat.

Minggu, 24 November 2013

What I Feel Right Now....

Pertanyaan ini saya dapat dari Buku Your Job is Not your Career karya Rene Suhardono.
  • Apakah kamu happy ? No
  • Do You feel happy? No
  • When the last time you feel happy? When i didn't think about money.
  • Puas dengan apa yang dicapai? No
  • Puas dengan apa yang telah anda kontribusikan? TIDAK
  • Puas dengan pemanfaatan waktu,talent, dan energi yang telah kamu miliki? TIDAK
"If you take the attitude that what you have is what you need to make you happy,you will happy! Happiness is here and Now"


Jumat, 22 November 2013

A Leader Is A Dealer In Hope

          Baru saja mendapatkan Quote tersebut dari Bong Chandra waktu mengikuti seminar. Kalimat tersebut setelah saya selidiki quote milik Napoleon Bonaparte. Kalau di indonesiakan mungkin bahasanya seperti ini Pemimpin adalah penjual harapan.
          Kenapa pemimpin adalah penjual harapan? karena bagi para pengikutnya mengikuti apa yang pemimpin harapkan akan membuat mereka memperoleh sesuatu yang lebih baik di masa depan. Harapan itu  indah,harapan akan masa depan yang lebih baik,pendapatan yang lebih baik. Berkaca dari pengalaman saya sendiri,harapan itu yang membuat seseorang kuat. Maka jangan berhentilah BERHARAP.

Selasa, 19 November 2013

The 20 Mistakes You Don’t Want To Make In Your 20s

Your 20s compose undoubtedly the most pivotal time in your life. While there are plenty of temptations and distractions, the decisions you make here are truly what dictate your future, as the weak fail and only the strong survive.
Do you have what it takes to become a monumental success? Or will you live out a life of mediocrity? The choice is up to you. While many think they have all the answers and the keys to success, we have seen those people make the same pitfalls too many times before.
This is the time for you to hustle, scrap and fight for the life that you want for yourself. You manifest your own destiny during these crucial years.
Every move you make is a test. Don’t f*ck it up. These are the 20 Mistakes You Don’t Want To Make In Your 20s.

20. Working for money, not for building your dreams

Never do anything just because it’s convenient for you. Look to challenge yourself and build your own dream instead of building someone else’s. Even if it doesn’t exactly make sense now, create something with great value so you can cash out big.
Always look to the future and never for immediate compensation. What are you going to do with those weekly wages anyways? Stop being so entitled and pretending like you deserve cash, prizes and vacations just yet. You will soon realize once you’ve made it that making money doesn’t make you happy. It’s the journey.

19. Thinking that this is the right time to fall in love

While all of your friends might be doing it, don’t fall into the trap of a relationship. Sure it seems like the right thing to do, but your 20s are entirely too crucial for your personal growth for you to be focusing on fulfilling the wishes of another individual.
Not only does it make you complacent with where you are in life, but it makes you boring. When your business is at stake and your future is resting on your shoulders, the last thing you need is to be bogged down by an insecure lover rushing you home.
Get out there, meet new people, test the limits and have fun. It will take you to the places you’ve only dreamed of going.

18. Trying to act like the man rather than learning how to become one

Instead of going overboard on the Gucci monogram and bottles in the club, as if you just signed to Rocnation, spend that time focusing on your career.
Every second counts and if more time is spent pretending to be the person you want to be instead of becoming that man, then you’ll sink in quick sand without even knowing it.
A real man is willing to make sacrifices. If you aren’t down to put in the work, then please don’t act like you are. You can enjoy the success when you actually attain it.

17. Making friends instead of earning trust

The in-crowd may be tempting, but you’ll probably fall victim to surrounding yourself with social climbers. We know you feel entitled to celebrate, but please relax. It’s never attractive when you act as though this is the last time you’ll ever see this in life.
Make connections with people based on trial and error, not presuppositions and drunk ranting about what they can do for your business.
If you ever want people to take you seriously, then you have to take them seriously. Just because you think you trust someone doesn’t always mean you can. Heed any red flags in the past before jumping into any kind of venture with them.

16. Not caring because you only live once — that’s for fools

We all are guilty of irrational decision-making in our 20s. Fast people and fast times with money in your pocket always lead to over-extending yourself.
A life of partying, heavy drugs and pretty much having that YOLO attitude will leave you flat on your ass. Get focused and lock into what you’re supposed to be doing. If you don’t know what that is, then you better figure it out ASAP.

15. Making all your wants, needs

Expensive women and cheap thrills coupled with the expensive sneakers should not be on the list of your needs. Setting the foundation for your business and team is far more important than updating your wardrobe and chasing sex.
Distinguish between what you want and what you actually need. Make sure your priorities are in tact or you will lose your track.

14. Forgetting that family comes first

Those who supported you before anything deserve to be taken care of when you reach your success. If you aren’t doing this for the ones you love, then you’re not doing it right. Family comes first, no matter what happens. If you work for whom you love instead of just yourself, you will get far.

13. Blaming anyone else but yourself for anything in life

Hold yourself accountable for everything. At the end of the day, all you have in the world is yourself — so go hard. Don’t look to anyone for answers and instead of making problems, create solutions.
Whether it was that job you wanted, the funding you needed or the love you think you can’t live without, there is no one that can be held accountable in this universe except for you.

12. Getting comfortable like you actually deserve down time

Unless you’re chilling with Victoria’s Secret models in Monaco this weekend, you shouldn’t even be thinking about taking a break anytime soon. You need a vacation?
What have you accomplished? Mark Cuban spent seven years building out his first business before he even took a break. Don’t get lazy now.

11. Sticking with jobs that didn’t teach you anything

A bad job is like an unhealthy relationship. Truthfully, the only reason you’re there is because it is the safest and easiest thing you know.
Any job or relationship that allows for you to get comfortable should be avoided at all costs. The last scenario you could ever want is becoming like the rest of those miserable 40-somethings faced with weekends of minivans and soccer practice.

10. Following the crowd instead of forging against it

You can be aware of the trends, but never follow them. If all your time is spent trying to adjust to your surroundings, you’ll get lost in the crowd all the more easily.
Success and greatness are constructed by trendsetters themselves, not those who latched on to what’s currently trending. We hope that you don’t have any aspirations to look like your favorite rapper. Temptation to be influenced by those who you aspire to be like is easy, but no one finds his or her calling while following in the footsteps of another.

9. Failing to energize those around you

Although you may sometimes think there is a lack of talent in your networks — this is never the case. It is your sole responsibility to inspire, encourage and drive those around you to succeed.
Failing to do so only confirms that you fall victim to that which you accuse others of. Change and greatness can be sparked everywhere, but bring it upon yourself to trigger it.

8. Thinking you need to stop learning and growing

You have more zeros at the end of your bank statement and stamps in your passport than you had ever imagined. Don’t consider this your victory lap, but rather as a taste of greatness. Do you live to enjoy the moments you dreamed of or a lifetime of unimaginable success?
The common misconception that once things are in your favor, you no longer have to put in the 3:00AM work hours is a dangerous problem. The fewer nights that you’re willing to put in the work, the fewer opportunities you will have to celebrate your achievements in the future.

7. Thinking that anyone will ever pay you back

Your 20s will be accompanied with a slew of poor investments by both you and those around you. Whether rich or poor, there will always be someone in your circle that will need a helping hand. If you ever think you’re going to see that money again, you’re sorely mistaken.
If there were a plan of action and re-investment, then the truth is that you will not see $1 back. Times are tough, especially in your 20s and finding a route back to financial freedom is often seen only when winning the lotto or signing your first deal with Ca$h Money Records.
Of course miracles do happen, but the probabilities that you’ve essentially given the money away are far too high.

6. Investing in relationships with the wrong values

Your love life is an investment — and the smarter the deals you execute, the savvier of an investor you become. Instead of navigating through an ambiguous investment in which you shower your lover with cash and prizes for existing, make sure he or she will demonstrate positive returns. Your love life should have a solid ROI.

5. Holding on to friends that waste your time and add no value to your life

You’ll be sucked down into the abyss right with them if you don’t cut the fat of the group. Family and friends could have been great to you as a child, but if they no longer hold the value and inspiration that is needed for you to thrive in life, then cut them loose.
The only individuals you should be surrounding yourself with are those that challenge your ideas and motivate you to find the next solution to your problems. No, not the pessimistic assh*les who shoot down your ideas with their negativity, but rather the ones who genuinely want to see you succeed no matter what you do in life.

4. Forgetting about the piggy bank and spending every dollar you have

If our check is for $9, then we’re most likely spending $30. Between credit cards, school loans and every other avenue for attaining a quick dollar, our need for immediate gratification is worse than ever.
The truth is it’s about making more money, not saving it. But at the same time, if you have no means for expanding your revenue channels, then you must be able to save a few dollars here and there. No one likes to have to walk to work because he blew every dollar at LAVO.

3. Not wrapping it before tapping it

If you don’t want to have a child then you better limit your excuses. As vulgar as it may sound, sometimes there are only a few options in life, so you must avoid all potential margins of error.
The road to success is not paved with having responsibilities of children and your future wife to be. This is a somewhat lonely journey that you must take by yourself and those you love will be able to celebrate with you after.

2. Dating unstable people with mommy and daddy issues

We need to control the invincibility we all feel when it comes to both men and women. Whether she’s a stripper or he’s a frat bro, we feel the need to be the knight in shining armor for our lovers.
As chivalrous as this may seem, we hate to break it to you, but you will never be able to change anyone. By setting yourself up for a losing battle, you’ve only ensured your misery for the next few months. She’s clingy for a reason, don’t be her Dr. Phil. And if he doesn’t have ambition now, he never will.

1. Forgetting that karma is a huge b*tch

Whether it’s burning bridges with people you loved, stealing your friend’s girlfriend or plotting against an ex-partner, we must always remember that karma is the biggest b*tch we’ve ever met.
There is nothing more true than the fact that whatever goes around comes around, and you are not immune to the cosmic forces that be. We’re not asking you to go on your Mother Teresa pilgrimage, but don’t be surprised when reality catches back up with you and brings you to your knees. Be a good person. You’ll get further in life.

Source:http://elitedaily.com/life/the-20-mistakes-you-dont-want-to-make-in-your-20s/

Senin, 18 November 2013

Lagi-Lagi Judi.

     Tiap hari selalu ada saja pemberitaan di media massa baik koran maupun televisi akan penangkapan judi,mulai dari togel,bola,kartu,sabung ayam. Uang puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah dipertaruhkan. Tapi bagi para peminatnya judi tetap saja menarik,walaupun menurut Undang-Undang Negara hal itu dilarang.
     Saya tidak akan membahas mengenai agama. Karena saya pun tidak terlalu mendalami masalah agama,walaupun setahu saya agama pun melarang akan hal tersebut. Mengapa judi tidak dilegalkan? tidak berjudi di indonesia juga masih bisa lari ke Singapura atau Malaysia dimana judi dilegalkan. Pemerintahan disana mendapat devisa,kunjungan wisatawan yang meningkat karena peminatnya ya rata-rata orang Indonesia walaupun semua kembali ke pribadi masing-masing.
     Sudah bukan rahasia lagi apabila pemberitaan penangkapan judi hanya sebatas kelas teri. Yang kelas kakap tidak pernah terekspos. Mengapa demikian? Karena yang kakap mampu "memelihara" orang dalam. Yang anda sendiri pasti mengerti maksud saya.
     Saya pernah hidup di jaman SDSB. Dimana hal tersebut masih dihalalkan oleh pemerintahan jaman dahulu secara terang-terangan. Dibandingkan dengan sekarang yang dimanapun masih hidup walaupun secara tersembunyi dan masih saja ada pungutan liar.
     Saya pun terkadang kagum akan akal-akalan para bandar judi,sebut saja yang saya ketahui yaitu TOGEL(toto gelap). Ini kisah saya di Bandung. di tahun 2004an ada judi legal kata orang-orang di lingkungan saya. Nama permainannya JAYA. Saya pribadi tidak tahu mengapa diberi nama Jaya. Para petaruh diberi waktu hingga pukul 4 sore untuk memasang taruhannya. Dan pengumumannya akan dikeluarkan pada pukul 1 dini hari melalui radio. Bayangkan,melalui radio!!! Pada awal pengumuman akan didengungkan suara lagu khas Sunda,kemudian penyiarnya akan berceloteh tentang nomor yang akan keluar pada hari ini,sembari menambah adrenalin pendengarnya. Seakan kita dibawa ke acara kuis berhadiah puluhan juta rupiah. Entah kenapa akhirnya Jaya ini tutup. Mungkin karena adanya pergantian Kapolri baru yang anti judi.
     Saya mengandaikan jika judi dilegalkan maka pungutan liar tidak ada,pemerintah mendapat untung dari pajak. Banyak orang mendapatkan lapangan pekerjaan. Terlepas dari haram atau tidaknya judi itu sendiri.Itu kan masalah pribadi,mengapa harus diatur sedemikian rupa? RESIKO DITANGGUNG SENDIRI. Toh buktinya Malaysia yang katanya negara yang kulturnya mirip dengan Indonesia maupun Singapura yang negara kapitalis mendapat pendapatan yang sedemikian rupa dari judi itu sendiri.
     Jika ada kesempatan lebih saya ingin menulis dengan detail tentang ragam judi. Mungkin di lain kesempatan

Minggu, 17 November 2013

Judi Lagi

     Melanjutkan tulisan saya  kemarin. Kembali ke kisah teman saya. Ketika ia menjadi bandar ia hidup foya-foya,punya istri simpanan padahal sudah punya anak dan istri di rumah.Dengan gamblang ia menceritakan kisahnya kepada saya,istri sah nya tahu akan pekerjaan suaminya tapi tidak bisa berbuat apapun. Sebagai istri ia patuh kepada suaminya. Ia tahu akan keburukan suaminya. Suka dugem,suka main perempuan. Akhirnya si istri membuat kebijakan dengan memberi izin dengan syarat sang suami memberi uang "jatah" setiap kali ia akan dugem sebesar 1 juta rupiah. Apabila ia ke Jakarta untuk bertemu BIG BOS,tarifnya 5 juta. Mungkin itu salah satu cara untuk mengerem sikap boros sang suami. Daripada uangnya habis untuk hal yang tidak jelas. 
     Jangan pernah bilang jadi bandar itu pasti enak,bayangkan saja jika yang bertaruh itu tidak bayar atau berhutang,bakal mati tidak? Tapi kembali lagi balik ke managemen keuangannya. Tidak semua petaruh itu "nakal". Banyak yang bertaruh karena iseng,untuk menambah adrenalin ketika menonton sebuah pertandingan. Ada pula yang menjadikannya sebagai sumber penghasilan.
     Bandar yang keuangannya bagus adalah bandar yang tidak turut berjudi.Satu-satunya kesalahan yang harus dihindari adalah rasa tamak. Teman saya sebagai bandar ikut bermain sendiri karena emosi.
     Ketika seseorang macet bayar ia harus menanggung sebagai bandar. Sedangkan atasannya tidak mau tahu akan pembayaran yang macet,padahal kalau hanya jadi bandar tidak akan mungkin bangkrut. Hanya mempertemukan A dan B saja sudah dapat komisi. Sistemnya pun seperti MLM. Semakin ke atas semakin sedikit komisi tapi omset semakin besar.
     Semacet-macetnya orang tidak membayar hutangnya masih lebih besar keuntungan seorang bandar. Anggap kita menyama ratakan seperti ini. Dalam satu putaran ada sepuluh petaruh. 9 orang kalah bertaruh,1 menang taruhan. Bandar masih menang dari 8 orang. 2 orang tidak membayar masih untung dari 6 orang.
     Saya mengenal salah satu admin dari bandar ini. Di suatu kesempatan saya bercakap-cakap dengannya.
"Pernah tidak sih bandar kamu sampai rugi ?" Tanyaku
"Tiga bulan belum tentu satu kali,itupun nominalnya kecil."Sahutnya enteng.
"Nominal kecil itu berapa?"
"Dibawah sepuluh juta."
"Emang keuntungan per putaran berapa?"
"Dari Jutaan rupiah hingga ratusan juta bisa didapat dari satu putaran." pungkasnya.

      Saya pun tidak habis pikir,3 bulan hanya mengalami kekalahan hanya satu kali. Dan bisa bangkrut.
     To be continued.....

Sabtu, 16 November 2013

Judi

      Ini adalah pengalaman seorang teman  yang berprofesi sebagai bandar judi yang sudah bertobat. Ini adalah kisahnya.
     E adalah teman SLTP saya. Karena pergaulan yang salah,ia memasuki dunia perjudian. Awal muasalnya ia adalah pengepul taruhan judi bola. Ditangkap oleh polisi,dan akhirnya dijebloskan ke dalam penjara karena judi dalam bentuk apapun di Indonesia adalah melanggar hukum. Narapidana di Indonesia dibeda-bedakan oleh kasus yang ditimbulkan oleh mereka sendiri. Ia dimasukkan kedalam sel bersama para penjudi,pengepul,maupun bandar.
     Tahukah anda? Apabila anda dipertemukan di sebuah sel yang berisi orang-orang yang memiliki minat yang sama,apakah yang terjadi? Ia malah dipertemukan dengan bandar besar,diajari cara bermain yang lebih "bersih."
     Dahulu judi bola bermodalkan sms,atau pengepul di setiap perkampungan. Dari situlah dikumpulkan dan selanjutnya diserahkan kepada bandar. Disinilah nasib sial para pengepul berasal,karena harus merekap apa yang dipertaruhkan para penjudi. Sedangkan para bandar,lebih bersih karena hanya mendata apa yang para pengepul taruhkan.
     Pengepul secara kasat mata memiliki resiko lebih tinggi daripada bandar,tapi memiliki keuntungan yang lebih besar apabila ia memiliki banyak petaruh,dengan hanya mempertemukan para pejudi,ia sudah memperoleh keuntungan. Istilahnya "prok". Dalam judi bola selalu ada "keh" yang berarti uang tambahan apabila kalah. Dan apabila menang terkena potongan  5% dari nominal yang dipertaruhkan. Disitulah pengepul memperoleh keuntungan.
     Bagi yang belum tahu bagaimana bermain bersih,akan saya beritahu. Sekarang adalah jaman internet,disinilah tempat para penjudi lebih aman untuk beraksi. Jika anda adalah pencinta bola,bukalah situs www.livescore.com.
     Di situs ini para pencinta bola bisa mengetahui hasil sebuah pertandingan bola. Situs ini tidak ada unsur judinya. Yang menjadi masalah adalah iklan-iklan di website tersebut,sebutlah IBC,SBO,ITC,dan lain-lain. Situs itu adalah situs judi online. Dilihat dari no contact person berasal dari Singapore,Malaysia dan Thailand. Tetapi jika diperhatikan secara seksama iklan tersebut berbahasa Indonesia. Apakah indonesia termasuk target pasar yang potensial? Walaupun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah banyak situs-situs judi yang diblokir,ingatlah pencuri selalu selangkah lebih maju daripada polisinya.
     Judi dengan internet itu sukar dibuktikan,pertama karena masalah privasi,anggaplah seperti email yang ditanya apa email dan pasword anda? Servernya pun bukan di Indonesia. Tidak bisa dijerat dengan hukum Internasional karena tidak semua negara menganggap judi itu ilegal.

Robot Bernama Manusia

     Teman saya baru saja bercerita mengenai susahnya mendapatkan karyawan dengan gaji "murah". Banyak orang yang memilih menganggur daripada dibayar murah.
     Sudut pandang orang pengangguran adalah ingin gaji besar,pekerjaannya enak. Bagaimana bisa digaji besar kalau pekerjaannya saja belum tahu,apa yang harus dilakukan.
    Digaji besar tidak produktif sama aja dengan memberi gaji dengan sia-sia. Yang satu inginnya keuntungan sebesar besarnya dengan pengeluaran sekecil-kecilnya. Yang satu lagi ingin gaji besar dengan kerja seminimal mungkin.
      Di zaman sekarang orang memilih yang enak,dan nyaman. Apa jawabannya? Jadi  karyawan. Tidak usah memikirkan apa-apa selain job desk. Tanggal 1 terima gaji,mau ramai,mau sepi masa bodoh. Yang penting gajian.
     Menjadi serupa dengan orang kebanyakan,bagi saya sendiri itu menjemukan. Tidak ada nilai lebih untuk diberikan. Berkali-kali saya berpikir ulang untuk menjadi karyawan,dengan gaji yang pasti,jam kerja yang pasti,yang tidak pasti hanya masa depannya apabila dipecat. Beda dengan usaha sendiri. Semua resiko ditanggung sendiri.
     Kadang saya berpikir lebih baik manusia dimanusiakan,biarkan segala hal yang tidak memakai otak dikerjakan oleh robot. Robot hanya perlu dikasih makan listrik,tidak menuntut,tidak sakit,tidak ada keperluan ini dan itu.Dibandingkan dengan buruh yang menuntut ini dan itu. 

Jumat, 15 November 2013

Eksistensi

     Baru-baru ini saya membuat sebuah grup BB yang berisikan murid SD Petra 2 Kapasan angkatan 1998. Dimana saya bersekolah dahulu.
     Dimulai dari teman SD yang masih sering bertemu,yang hanya berjumlah 5 orang,berkembang menjadi hingga 25 orang. Masih kurang banyak. Tapi berkat kemajuan teknologi semua menjadi lebih mudah.
      Mencari seseorang sekarang jauh lebih mudah,selama masih aktif di dunia maya,semacam Facebook,Twitter, tinggal search di google maka foila.....tampaklah orang yang dicari.
     Kesulitan terbesar adalah apabila orang tersebut tidak aktif di dunia maya karena kesibukan di dunia nyata. Tidak semua orang narsis,dan tidak semua bekerja di hadapan computer dan terkoneksi dengan internet.
     Beberapa dari mereka sudah berkeluarga,fokus mengurus keluarga dan anak sendiri,ada pula yang bekerja membuka toko yang langsung berhadapan dengan customer.
     Internet memang mempermudah segala aktivitas. Cari sesuatu tinggal cari di Google. Dibandingkan dahulu harus bertanya kesana-kemari. Mencari jalan pun tinggal cari di Google map dengan GPS maka dalam sekejab akan terjawab,dibandingkan dengan tanya ke tukang becak,alamat ini dimana ya? Kalau baik hati dijawab dengan benar,kalau tidak malah bisa tersesat.
     Buat para jomblo,internet bisa juga juga ajang "jual diri"dalam arti positif. Bisa juga menstalker seseorang dari acount yang ingin dilihat tanpa diketahui sang empunya.
     Saran untuk orang yang "jual diri" di FB,instagram,maupun twitter.
     Untuk FB jangan membuat status sedih,galau secara terus menerus,bahkan berdoa di FB. Berdoa itu adalah hal pribadi,bukan untuk mempertontonkan kadar keimanan anda.
    Instagram. Jika mengambil foto jangan difokuskan ke wajah sendiri,secara tidak langsung menunjukkan anda itu narsis,siapa juga yang mau dekat-dekat dengan orang narsis? Pasti banyak. Kalau untuk foto makanan maupun foto liburan masih ok lah. Minimal mengetahui lokasi tempat makanan atau tempat liburan yang bagus untuk dikunjungi.
     Twitter. Hampir sama seperti FB,kicauan anda menunjukan isi otak anda. Jika tulisan anda tidak ada makna,tidak berbobot,apa yang bisa diharapkan ketika bertemu di dunia nyata.
     Yang sulit mencari orang yang tidak eksis di dunia maya,eksistensinya dipertanyakan. Seperti buku Renald Kasali yang berjudul Foto Branding,orang sadar kamera,berpose sedemikan bagus untuk membentuk sebuah image yang menarik. Mereka tidak termasuk dalam kategori tersebut.

Kamis, 14 November 2013

Metamorfosa

"Berubahlah oleh pembaharuan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan mana yang baik, yang berguna dan yang sempurna...".
Metamorfosis dari asal kata methamorphoo (artinya: "saya berubah") adalah akar dari kata 'change' atau 'perubahan' atau 'pembaharuan'. Pengertian awal 'methamorphoo' merujuk pada perubahan sikap dan mental seseorang sesuai dengan kesinambungan perkembangannya secara fisik maupun intelek ke arah pembaharuan hidup setiap hari guna mencapai eksistensi yang sempurna menurut naturnya sebagai manusia. Pada prinsipnya, perubahan sikap dan mental seseorang berbanding lurus dengan waktu dan pengalaman inteleknya.
Dalam Biologi, istilah ini di gunakan untuk menjelaskan perkembangan pada kupu-kupu dengan siklusnya yang unik, yakni dari telur -> larva -> ulat -> kepompong -> kupu-kupu dewasa. Dalam kasus ini, pengertian metamorfosis secara sederhana adalah perubahan dari bentuk yang sederhana menjadi bentuk yang kompleks dan sempurna.
Metamorfosis, atau perubahan merujuk kepada banyak aspek, baik realitas maupun abstrak. Perubahan itu dinamis; ia adalah historis, presentatif dan futuristik. Karakteristiknya adalah misterius, ada 'change maker(s)nya', berkesinambungan, dibenci, terdiri atas sisi keras dan sisi lembut, memerlukan pengorbanan, banyak mitos yang mewarnainya, menimbulkan ekspektasi tetapi juga ketakutan dan kepanikan.
Kehidupan yang dinamis selalu mengusung perubahan. Perubahan dekat dengan adaptasi. Beradaptasi berarti menunjukkan eksistensi dalam realitas. Berubah berarti beradaptasi tanpa kehilangan identitas. Bukan yang kuat yang bertahan, tetapi yang adaptif. Perubahan adalah bukti kehidupan. Manusia yang hidup akan selalu berubah; perubahan memberikan harapan. Kelangsungan hidup mustahil tanpa perubahan, dan mereka yang tidak dapat mengubah pikiran mereka tidak dapat mengubah sesuatu; perubahan biasanya membawa pembaharuan. Segala sesuatu harus berubah untuk sesuatu yang baru, untuk sesuatu yang menantang.
Perbedaan gaya berpikir sangat mempengaruhi sikap seseorang terhadap perubahan. Umumnya ada dua sikap yang akan muncul, yaitu reaktif dan kreatif. Sikap yang reaktif cenderung menolak perubahan, tersinggung, curiga, berpikir sempit, iri, dengki, cemburu dan sebab-akibat. Sedangkan sikap yang kreatif cenderung mendorong perubahan, obyektif, berpikir positif, wawasan luas, penuh ide cemerlang, idealis, motivasi tinggi, energetik, intelektual dan berorientasi "saya dapat".
Tidak seperti kupu-kupu, manusia enggan untuk berubah. Keengganan untuk berubah menurut John Maxwell, karena: Perubahan bukan datang dari diri orang tersebut, mengganggu rutinitas, takut sesuatu yang baru, tujuan yang tidak jelas, takut gagal, menunut pengorbanan yang besar, sudah puas dengan kondisi sekarang, pikiran-pikiran negatif, pemimpin yang tidak berintegritas, kecemasan seorang atasan, perubahan berarti kehilangan, perubahan menuntut tambahan komitmen, berpikir sempit dan terperangkap dalam tradisi.
Jika tidak berubah, maka akan diubah. Perubahan itu hukum universal dan berubah itu pasti! Enam strategi dalam berubah:

  1. Tata kembali "belief" tentang komitmen.
  2. Buatlah "value" yang jelas mengenai dunia.
  3. Jangan mengabaikan strategi.
  4. Bereksplorasi.
  5. Bermimpi besar.
  6. Sadarlah bahwa setiap awal pasti sulit.
  7. Berorientasi pada bisnis, dengan karakteristik: konsisten, kredibel, komunikasi, pelatihan, kompetisi, bersihkan, dan bonus.

Jika perubahan adalah dinamisasi kehidupan, kemanakah arah perubahan itu? Sebelum menjadi korban perubahan, sebaiknya fokuskan arah perubahan itu ke dalam tiga orientasi berikut:

  1. Ke arah yang benar.
  2. Ke arah yang berguna.
  3. Ke arah yang sempurna.

Tiga fokus ini hanya dapat dilakukan dengan disiplin; tiga pilar pembentuknya, yaitu:

  1. Manusia yang diseleksi.
  2. Strategi yang diimplementasikan dengan benar.
  3. Budaya disiplin.

Jadi bagaimana? Berubah untuk beradaptasi atau punah?



Sumber:http://www.in-christ.net/artikel/change/metamorfosa_dinamika_perubahan

Rabu, 13 November 2013

Metamorfosis

      Pernahkah mengalami keletihan yang luar biasa walau tidak melakukan pekerjaan apapun? Kecemasan,kekwatiran,mungkin itu yang menyedot seluruh energiku tak bersisa.
     "Not every dream is meant to come true." Berjuang untuk mewujudkan mimpi itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Banyak tantangan dan rintangan. Yang terberat adalah ketika harus menanggungnya sendirian,disamping Tuhan tentunya.
     Walaupun sudah mengalami keajaiban demi keajaiban,tetap saja mental ini jatuh bangun terus menerus. Kita memerlukan lingkungan/komunitas yang harus mendukung. Lingkungan yang positif,dan mental baja yang harus dipupuk.
     Proses itulah yang sedang jalani. Pertumbuhan itu memang tidak menyenangkan,dibandingkan sesuatu yang statis. Menghebatkan diri itu harus dilakukan. Kadang merasa ingin menang undian berhadiah,sesuatu yang bersifat cuma-cuma tanpa perlu melakukan apapun.
     Melarikan diri melalui tidur pun tak bisa dilakukan,karena memang otak akan selalu berputar mencari solusi.
     "No dream is too big, and no dreamer is too small." Banyak tulisan yang memotivasi. memberikan harapan,pada akhirnya kita harus berdamai dengan diri kita sendiri,daripada memberi tekanan terus menerus. Semua itu proses.

Review Film : 2 Guns


http://cdn.mos.totalfilm.com/images/e/exclusive-2-guns-poster-137547-a-1371721448-470-75.jpg 

     Apa jadinya apabila CIA,DEA,US NAVY dan Kartel narkotika Mexico bertemu dalam sebuah bisnis kotor? Seru pastinya. Itulah yang dikisahkan dari film 2 Guns. Film action comedy yang menarik untuk disaksikan dengan durasi 110 menit. Diperankan oleh  Denzel Washington (Robert 'Bobby' Trench) & Mark Wahlberg (Michael 'Stig'Stigman).
     Bagi pengemar film action film ini jangan sampai dilewatkan,cukup nikmati saja apa yang disajikan dari menit ke menit,dengan alur maju dengan tempo medium,misteri yang terjadi akan terungkap dengan perlahan. Beserta latar belakang masing-masing karakter yang tidak dijelaskan pada awal cerita.
     Simak Trailernya dibawah ini

   






Senin, 11 November 2013

Empati

     Baru saja kedatangan tamu yang bermata satu,entah karena cacat dari lahir atau kecelakaan. Jadi berpikir,kalau saya jadi keluarganya bagaimana perasaan saya? Mungkin saya akan berpikir berulang kali sebelum menjawabnya. Entah kenapa yang keluar malah rasa kasihan,padahal belum tentu orang itu patut dikasihani.
     Mungkin itu baru disebut kasih,apabila saya menerima keadaan seseorang seperti itu? Orang yang mengagung-agungkan kasih pun mungkin akan berpikir. ataukah pikiran saya yang terlalu sempit. mungkin itu hanya perasaanku,buktinya Nick Vujicic tanpa lengan dan kaki masih bisa bertindak layaknya orang yang normal walaupun ia tidak memiliki tangan dan kaki. Ataukah aku yang sebenarnya yg harus dikasihani? karena kalah dengan orang yang seperti itu. Only God know the answer.

Minggu, 10 November 2013

Regret / Penyesalan

     Setiap orang pasti pernah menyesali suatu hal dalam hidup: mereka mungkin melakukan sesuatu yang seharusnya tidak boleh dilakukan, atau justru tidak melakukan apa yang mesti dilakukan. Sebagian orang bahkan memiliki penyesalan yang dibawa seumur hidup, dan semakin terasa ketika sedang menghadapi kematian. Bronnie Ware adalah seorang perawat yang berasal dari Australia. Ia  bekerja beberapa tahun dalam perawatan paliatif, yaitu proses perawatan pasien yang sedang menantikan 12 minggu terakhir dalam hidup mereka. Ia merekam pengalaman mereka menghadapi maut dalam sebuah blog bernama  Inspiration and Chai, yang kemudian dikumpulkan dalam sebuah buku, The Top Five Regrets of the Dying.
     Ware berkata tentang pengalaman mereka yang sedang sekarat. “Ketika ditanya tentang penyesalan mereka atau hal berbeda apa yang akan mereka lakukan,” katanya, “tema umum muncul lagi dan lagi.”
Berikut adalah lima penyesalan saat menanti ajal, seperti yang disaksikan oleh Ware:

If only I had the courage to live a real life, and not to live like other people expect of me / Kalau saja saya memiliki keberanian untuk menjalani hidup yang sejati, dan bukan hidup seperti yang orang lain harapkan dari saya/
Ini adalah penyesalan paling umum. Ketika orang menyadari bahwa hidup mereka hampir berakhir, dan melihat hidup mereka dengan jelas, mudah untuk melihat sudah berapa banyak mimpi yang telah terpenuhi.. Banyak orang tidak mencoba bahkan setengah dari mimpi mereka, dan kemudian harus mati dan menyadari bahwa mereka telah membuat pilihan, atau tidak membuatnya. Sangat sedikit orang menyadari bahwa kesehatan membawa kebebasan untuk menggapai mimpi.

Iwish did'nt work so hard / Saya berharap saya tidak bekerja terlalu keras.
Ini datang dari setiap pasien laki-laki yang saya dirawat Mereka merindukan pemuda anak-anak mereka dan persahabatan pasangannya.. Perempuan juga berbicara tentang penyesalan ini, tetapi karena kebanyakan berasal dari generasi tua, banyak pasien wanita belum pencari nafkah. Semua laki-laki saya dirawat sangat menyesalkan menghabiskan begitu banyak kehidupan mereka di treadmill dari keberadaan kerja.

i wish i had a courage to express my feeling / Kalau saja saya memiliki keberanian untuk mengungkapkan perasaan saya.
Banyak orang menekan perasaan mereka untuk menghindari konflik dengan orang lain. Akibatnya, mereka menjadi biasa-biasa saja dan tidak pernah menjadi siapa mereka yang sebenarnya. Banyak penyakit yang muncul yang berkaitan dengan kepahitan dan kebencian yang mereka simpan selama ini.

i wish i stayed in touch with my friends / Saya berharap memiliki  hubungan yang lebih baik dengan teman saya.
Sering kali mereka tidak akan benar-benar menyadari manfaat penuh dari teman-teman lama, sampai minggu menjelang kematian. Dan tidak selalu ada cara  untuk melacak mereka. Banyak yang begitu terjebak dalam kehidupan mereka sendiri, dan membiarkan persahabatan emas berlalu begitu saja selama bertahun-tahun. Ada penyesalan yang mendalam  ketika  tidak memberikan waktu dan usaha yang  pantas bagi persahabatan. Setiap orang merindukan teman-teman mereka ketika mereka sekarat.

i wish i let myself be happier / Saya berharap bahwa saya telah mengijinkan diriku lebih bahagia.
Ini adalah satu kondisi umum yang mengagetkan. Banyak orang tidak menyadari sampai akhir bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan.. Mereka hidup terjebak dalam pola dan kebiasaan lama. Takut perubahan telah membuat mereka berpura-pura menjadi orang lain, dan menipu diri mereka sendiri bahwa mereka sudah puas, padahal jauh di dalam, mereka sangat ingin tertawa dengan benar dan hidup dalam kekonyolan apa adanya…

Apa yang menjadi penyesalan anda hari-hari ini? Dan apa yang sedang anda lakukan untuk memperbaikinya?
Just one word: don't do it again.

Sumber : http://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2012/07/14/5-penyesalan-terdalam-sebelum-maut-menjemput/

Sabtu, 09 November 2013

Fans Sepak Bola

     Baru saja menyaksikan pertandingan sepakbola antara Barcelona vs AC Milan yang dimenangkan Barcelona dengan skor 3-1. Sebagai fans AC Milan,ini menyedihkan.Milan sedang terpuruk.
     Saya berpikir kok bisa ya nge-fans dengan klub yang lama tak pernah juara,jatuh bangun dan tetap mendukung,rela menonton pukul berapapun,walau belum tentu menang.
     Teman saya pecinta AS Roma dan SS Lazio. Sudah 10 tahun tak pernah juara Serie A,tidak pernah masuk Liga Champion,tapi masih aja diberi dukungan. Bahkan ketika ia ke Eropa,mampir untuk beli merchandise,kaos,syal dan sebagainya sebagai tanda kecintaan.Itu yang disebut kecintaan dan loyalitas,tetap didukung dalam kondisi apapun.
      Andaikan saya bisa ke Eropa,saya "wajib" berkunjung ke San Siro,stadion bola di Milan,membeli merchandise kaos dengan tulisan Shevchenko,Kaka,atau Maldini sang legenda Milan.
     Loyalitas terhadap klub itu bukan tentang uang,apa untungnya membela tim yang tidak memberi apa-apa kepada saya,tapi setiap ada partai Milan selalu saya tonton. Tim diejek sudah wajar,tetap cinta dan loyal.
     Saya membandingkan diri dengan Bonek Persebaya. Fans bola asal Surabaya. Mereka loyal kepada klub,walau dalam beberapa hal tidak tahu aturan,bikin macet jalan,berkendara seenaknya,tapi kemanapun Persebaya bertanding mereka hadir untuk mendukung. Loyalitas saya masih kalah dengan mereka.
     Yang terakhir kalau Timnas Indonesia bertanding maka penuhlah Gelora Bung Karno oleh para pendukung Timnas. Tidak pernah mempertanyakan apa yang akan didapat ketika mendukung. Hanya murni ingin mendukung karena kecintaan.Memang cinta sepak bola tak akan pernah padam.

Jumat, 08 November 2013

Kewalahan

     Ternyata menulis itu butuh banyak energi,seperti halnya bekerja. Didera banyak masalah mulai dari keringnya ide untuk menulis,study grafologi yang menuntut banyak waktu untuk dipelajari,pekerjaan sehari-hari yang harus dikerjakan untuk mendapatkan uang,mengikuti seminar untuk menambah wawasan baru.
     Penulisan blog biasanya saya buat pada tengah malam,karena tengah malam tidak tahu kenapa ide bisa muncul,mungkin karena keheningan malam itu menyenangkan,ide untuk menulis meluap luap,tetapi baru dipoles lagi ketika ada waktu senggang.
     Tuhan itu memang adil. Kita diberikan waktu yang sama yaitu 24 jam tiap harinya. Waktu 24 jam itu memang harus untuk memilih apa yang jadi prioritas.Semenjak menulis setiap hari,banyak pengorbanan yang harus dilakukan.Waktu untuk membaca saya berkurang banyak. Novel,buku pengembangan kepribadian,buku motivasi maupun komik yang biasa 2-3 hari selesai,sekarang masih berserakan dimana-mana. Yang rutin hanya membaca koran karena tuntutan up to date akan berita yang terjadi.
     Belum lagi daftar film yang belum ditonton. Bioskop yang biasa sebulan bisa 4 kali sekarang 2 bulan juga belum tentu sekali. Dahulu ada waktu lowong nonton bioskop sendirian itu hal yang lumrah. Sekarang menunggu ajakan teman untuk menonton bioskop baru berangkat. Serasa tak ada waktu senggang.
     Commitment,consistent,persistance. 3 Hal inilah yang membuat saya terus menulis hingga sekarang. Menulis banyak yang bilang usaha yang profitnya sedikit dan idealis,tapi jika menyukainya why not?

Kamis, 07 November 2013

Setan Yang Bernama Kartu Kredit

     Tulisan ini saya ambil dari Kolom Halau Galau with Kika yang diterbitkan oleh Jawa Pos hari Senin 4 November 2013.
     Rubrik di kolom yang saya ambil ditujukan untuk para wanita,tetapi saya sebagai lelaki pun tergelitik membacanya. Tulisannya yang menjadi permasalahan banyak orang membuat saya tertarik untuk mengangkutnya di blog saya.
 Untuk mengingatkan diri sendiri bahaya Kartu Kredit. Teman saya yang terjerumus hutang kartu kredit pun saya suruh baca kolom ini. Tapi entah dibaca atau tidak olehnya.

Jerat nista kartu kredit:

"Bayar minimum saja dulu!"
Bayar minimum dan bunga pinjaman saja,makin lama pokok pinjaman juga yang berbunga akan semakin besar.

"Tidak ada uang nih,tapi kan masih ada kartu kredit!"
Kartu kredit bukan dana cadangan,kecuali sangat terpaksa.tapi ingat kartu kredit memperbesar potensi penambahan utang yang berbunga dan bisa menyulitkan kita dikemudian hari.

"Ah iuran tahunan kan bayarnya belakangan"
Kartu kredit dipakai atau tidak dipakai akan kena iuran tahunan.jangan sampai sok santai karena tidak merasa pernah pakai kartu,eh ujungnya punya tunggakan iuran tahunan yang berbunga-bunga

"bunganya kecil kok,kan cuma 2,5 persen."
bunga maksimum dari sebuah kartu kredit adalah 2,5 persem per bulan,kecil kalau dilihat sekilas,tapi kalau bunga berbunga? ya sama aja.

"Waspadai limit"
perhatikan limit kartu yang dimiliki.ada potensi nama baik sebagai sosialita runtuh di depan meja kasir.

"Pakai berapa,bayar berapa?
pakai kartu kredit dengan bijak,tidak lebih dari 20 persen total gaji.

"Jangan hutang!"
bayar seluruh tagihan anda tiap bulan,setidaknya sebagian besarnya.bayar minimum sama dengan sukarelawan terlilit hutang dengan bunga tinggi.kendalikan diri,stop pemakian kartu kredit sampai seluruh tagihan anda lunas.

"Dua kartu cukup"
seperti KB,dua saja cukup.dua adalah batas maksimal tidak pusing putar otak membayar tagihan. Sayangi dan selamatkan diri selagi bisa dari teror telepon,bahkan debt colector yang suka pamer kekuatan untuk menagih hutang bijak belanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan,toh malaikat hanya menghitung pahala anda.

Rabu, 06 November 2013

Sopir

     Tanggal 5 November kemarin  saya bertemu dengan 3 teman SMA yang lama tidak berjumpa. Pekerjaan mereka ada yang jadi fotografer profesional,meneruskan usaha mesin jahit orang tua,dan yang terakhir menjadi pedagang tepung terigu.
     2 teman saya tidak memerlukan terlalu banyak karyawan,apalagi fotografer,hanya butuh assisten satu. Sedangkan yang mesin jahit juga hanya membutuhkan admin.
     Yang seru cerita dari teman saya mengenai sopir. Hampir 1 jam saya dapat kisah mengenai sopir. Saya sendiri tidak memiliki sopir untuk dipekerjakan karena pilihan pekerjaan di bidang investasi.
     Kembali lagi soal sopir,ia mengeluh susahnya mendapat sopir yang loyal. Sopir jaman sekarang orientasinya hanya uang. Itu masih bisa dimaklumi kalau soal uang.Bisa diakomodasi ,tapi yang susah cari jujur. Layak dipertanyakan. ia terkadang mengirim barang via ekspedisi,apabila kondisi ekspedisi ramai  maka akan ada obrolan antar sopir yang menunggu antrian.
     "Bayaran kamu berapa sekarang?"
     "Gimana pimpinannya,soal uang royal tidak?"
     "Bisa mencuri tidak?" kalimat ini dia dapat dari salah satu kernet.
Membanding-bandingkan sifat juragan.
     "Enak mana kerja di sini atau disitu?"
      Betapa bobroknya mentalitas sopir. dan komunitas yang mempengaruhinya.Mungkin mereka berpikir jadi sopir enak,banyak yang membutuhkan. Loncat kesana kemari banyak yang menampung.
      Paling rajin kalau ada trayek luar kota. Bebas dari pengawasan,bisa ngompreng(istilahnya cari penumpang untuk diangkut)buat tambahan uang,memainkan uang bensin,kan bisa dijual eceran,mengukuir jarak mengunakan kilometer agak susah dilakukan karena ada tingkat kemacetan dan lain-lain.
      Kasus yang paling parah,spare part/accesoris mobil dijual. Dari puluhan ribu sampai jutaan bisa didapat,apalagi kalo menjual ban serep,bayangkan berapa uang yang mereka dapat.
     Jadi teringat kisah pegawai bagian delivery,dia kalau disuruh mengirim barang,pasti memprioritaskan yang memberi tip,kalau yang rewel,cerewet atau yang tidak ada uangnya dia menundanya atau menyerahkannya kepada rekan kerja yang lain. Orientasi pada uang,teman yang jadi korban.
     Uangnya diapakan sih?mulai judi bola,togel,adu doro(burung merpati) banyak hal yang tidak berguna yang dilakukan. Sedangkan kalau ke warung masih sering berhutang.
     Itulah suka duka jadi pengusaha,banyak tantangan,banyak cerita,selalu ada yang menarik dari cerita pengusaha. Selalu menginspirasi.
     Terakhir,jika mobilnya udah jelek. Kalimat yang meluncur dari sopir.
    "Bos kata toko sebelah,mobilnya sudah butut,ga dikiloin aja? Daripada dijual engga laku." Maka meledaklah tawa saya ketika mendengarnya. Tetapi membuat panas telinga sang empunya mobil.  
     Itulah akibat sopir yang hanya mencari uang,tidak ada nilai lebih,hanya kerja sekedar mencari uang.
     you paid for what you do,nothing more,nothing less.
     Untung saja hal itu tidak belum menimpa saya. membayangkannya saja sudah bikin kepala penat. 

Selasa, 05 November 2013

Uang vs Peluang

         Ketika saya menulis status "uang vs peluang" di BB, teman saya berkomentar yang kalah peluang,yang menang uang.

"orang miskin cari uang,orang kaya cari peluang"quotes dari Bong Chandra

        Banyak orang tersinggung akan tulisan ini. Kenyataannya dari peluang bisa memperoleh uang. Orang yang mencari uang hanya hidup untuk mencukupi kebutuhannya. Jaman sekarang peluang itu lebih berharga daripada permata.
"Pada kenyataannya uang bisa membeli peluang."jawabnya
 "Salah besar" kataku.
Peluang itu ada di sekeliling kita. Banyak orang kaya yang bingung mencari peluang. Setiap dari kita memiliki peluang yang sama.Masalahnya  berani atau tidak untuk menjajakinya.
       Contoh peluang,saya terkadang pulang larut malam karena urusan pekerjaan,sulit sekali saya menemukan makanan yang dijual tengah malam selain di restoran cepat saji McD. Bukankah itu sebuah peluang? Berbisnis makanan di tengah malam hingga subuh,ketika rumah makan yang lain tutup. Dijamin pasti ada pembelinya karena yang berdagang makanan sedikit.Contoh kongkrit ada satu rumah makan buka hingga pukul 2 pagi di surabaya bernama Yung Ho. Mau tidak mau saya mampir ke situ daripada mati kelaparan.
     Untuk warga Bandung siapa tidak kenal dengan Ceu Mar? Buka dari jam 8 malam hingga pukul 5 pagi. Antriannya? Jangan ditanya.
     Peluang itu bisa muncul kapan saja.Ketika ada demo buruh,kenapa tidak jualan minuman kemasan,sudah pasti laris,walaupun ada resiko,tapi semua kan beresiko.Peluang juga kan? Buktinya masih saja banyak pedagang asongan datang di kerumunan itu,yang berpotensi menjadi pembeli.
     Saya sangat membenci manusia yang mempunyai BLAME,EXCUSE,JUSTIFY. Menyalahkan orang lain,membuat alasan,dan melakukan pembenaran diri.Tidak ada orang sukses yang berkata bahwa kesuksesannya adalah keberuntungan atau nasib. Hanya orang gagal yang bilang itu nasib. Orang lain bisa kenapa anda tidak?
       Para pecundang akan bilang kan saya tidak punya uang.Uang itu alasan paling klasik dan membosankan bagi saya ketika mendengarnya. Uang bisa didapat dari mana saja. Mau jurus gesek kartu kredit,pinjam uang ke seseorang,atau cari investor,semua itu sah.
     Jika Tuhan memberi kepada anda 1 Milyar apa yang anda lakukan? Saya yakin dan percaya 90% dari orang yang membaca tulisan ini akan menjawab tidak tahu,simpan saja dulu,nanti kalau sudah ada ide baru dipikirkan. Jadi pada intinya anda belum siap. Walaupun uangnya ada,tetap saja tidak berguna.Paling-paling makan uang deposito seumur hidup.
     Ini kisah saya sendiri Saya bisa mendapatkan pinjaman uang puluhan juta tanpa jaminan,tanpa harus tanda tangan,hanya modal ucapan dan berkata ada peluang ini dan itu maka uang pun cair dengan mudah. Bagi beberapa orang mungkin berkata saya hanya membual,silahkan tanya ke beberapa teman saya yang menjadi investor saya dalam berbisnis.Kepercayaan itu lebih mahal harganya daripada uang. Uang hanyalah sebuah aset.
      Jika tidak punya keterampilan,ya belajar,jangan terlalu banyak alasan.Jangan kecil hati,orang sukses juga dimulai dari bawah, Tung Desem Waringin,Bong Chandra,Merry Riana, semua memiliki kisah suksesnya, jangan menyalahkan keadaan. Keadaan itu ada untuk dirubah,jangan pernah berharap keadaan berubah dengan sendirinya. Jika anda masih berharap demikian silahkan hidup di alam mimpi.
      Jika anda tidak punya uang,jual ide,jika tidak punya ide,kerahkan tenaga. Jika tidak punya ketiga-tiganya saran saya cepat-cepat anda masuk kubur daripada hidup menyusahkan orang banyak,dan menjadi sampah masyarakat.

Senin, 04 November 2013

Kutipan

"Kesuksesan tergantung pada 3 hal: siapa yang mengucapkannya,apa yang dia ucapkan,bagaimana dia mengucapkannya;dan dari tiga hal ini,apa yang dia ucapkan adalah yang paling tidak penting"

"Kamu belumlah mengubah seseorang hanya karena kamu membuatnya diam"

"Tidaklah cukup untuk berbuat baik saja;orang juga mesti melakukannya dengan cara yang tepat."

-John Viscount Morley-

Minggu, 03 November 2013

7 Alasan Kenapa Kita Berdoa

  1. Doa adalah kehormatan. Bukankah sebuah kehormatan apabila kita dapat berkomunikasi dengan sang Pencipta melalui doa?
  2. Karena manusia adalah manusia yang berdoa. Segala yang terjadi di hidup ini kita selalu berdoa. Bahkan ketika dalam situasi buruk,bukankah kita selalu berharap(berdoa) yang terbaik?
  3. Karena musuh/keadaan/situasi/kondisi terlalu kuat untuk dilawan sendirian. Bukankah kita manusia terlalu lemah untuk menantang dunia ini sendiri?
  4. Karena doa itu terbukti. Apakah perlu pembuktian lagi?
  5. Doa mengubahkan kita. Dengan berdoa,kita mengakui bahwa ada orang lain disamping kita. Kita tidak pernah sendirian.
  6. Karena Tuhan menyuruh kita berdoa. Ada pertanyaan untuk hal ini?
  7. Sebagai tanda kerendah hatian
Tulisan sebelumnya the reason why we don't pray
http://beo-philosophy.blogspot.com/2013/10/the-reason-why-we-dont-pray-alasan.html

Pernak-pernik berpacaran

     Baru saja berkunjung ke kantor teman,disana ngobrol-ngobrol sebentar,datang pacarnya.Ada banyak kelucuan di sana. Di kantor itu saya melihat sendiri bagaimana sepasang kekasih itu berargumen,saling mengkritik,saling menyalahkan,tapi tidak memberi dukungan moril.
     Banyak orang yang bisa mengkritik,menyalahkan,merasa paling benar. Bagi saya itu hal paling lucu yang saya temukan di teman saya. Entah kenapa kalau dengan saya,dia baik-baik saja. Tapi dengan kekasih sendiri bisa seperti itu.
      Di usia 27 tahun,seharusnya permasalahan besar itu dibuat kecil, permasalahan kecil itu ditiadakan. Maka friksi itu akan sangat tereduksi.

"Yang bernegosiasi dengan klien siapa? Masa kamu,kan kamu tidak bisa ngomong." Tanyaku.
Setahu saya dari dulu dia kurang bisa negosiasi.

"Ya aku,bayangkan saja aku tidak bisa negosiasi yang maju. Pacarku berarti lebih parah dong?"

Dan keluarlah friksi karena ucapan tadi.
Karena mengkritik pacarnya yang katanya tidak bisa negosiasi,tapi kalau bercakap-cakap dengan saya lancar-lancar saja. Yang saya pahami adalah menunjukan kelemahan seseorang,tidak akan membuat kamu tampak lebih terampil.
       Saya yakin setiap orang tidak suka dikritik,tapi kritik itu diperlukan dan akan lebih nyaman didengar jika dikemas dalam bahasa diplomasi. Walau saya sendiri kurang suka diplomasi, tetapi diplomasi itu memang untuk menghindari pertikaian.
       Saya akui suka marah dengan peryataan-pernyataan diplomasi. Diplomasi itu bertele-tele. Say it right to my face, i will not angry,it's more efficient. Say it right forward.don't waste time to say useless things.
       Jujur,kalau saya di posisi itu,kenapa tidak putus aja? Daripada tiap hari bertikai untuk hal sepele,menghabiskan banyak waktu,energi,untuk sesuatu yang tidak menemukan titik tengah. Untuk menunjukkan siapa yang benar siapa yang salah. Dalam setiap kesalahan,kedua belah pihak memiliki porsi kesalahan masing-masing. Bukan hanya salah satu pihak. Just admit it.
      Dunia cinta seperti misteri bagi saya,seperti mempertanyakan kenapa saya tidak bisa melupakan cinta pertama dan berpaling ke lain hati. Duduk diam dalam keheningan dan kenangan. Seorang diri.

Jumat, 01 November 2013

Ketidakpastian

           Apa sih yang dipikirkan ketika  keluar kata ketidakpastian? Konotasi yang mengarah ke masa depan. Bukan masa lampau atau masa sekarang.
          Setiap orang PASTI mengalami ketidakpastian dalam hidup. Dimulai dari masalah pasangan hidup,keuangan,karier dan lain-lain.
          Saya sendiri yang sudah 2 tahun bekerja sendiri,yang hidup dalam ketidakpastian akan keuangan,pasangan hidup,hingga sekarang masih bisa tersenyum simpul. 2 tahun lalu saya harus menghidupi ibu saya seorang diri,dengan pendapatan yang tidak menentu,dihantui oleh perasaan tidak mampu,tidak sanggup,harus bagaimana bertindak. Hingga sekarang bisa hidup cukup,bisa membawa jalan-jalan ke luar negeri yang di masa lalu mungkin tidak pernah terpikirkan.
          Nikmatilah hidup di masa sekarang,menengok masa lalu untuk menjadi pelajaran,dan menyongsong masa depan dengan optimis. Karena kekuatiran tidak membawa kita kemanapun,hanya membelenggu kita untuk melakukan tindakan.
         Walaupun terkadang Pikiran dan emosi tidak berjalan seiring. Melangkahlah.Lebih baik optimis dalam bertindak,daripada pesimis dalam ketakutan yang belum tentu terbukti. Walau mungkin banyak yang bilang susah,tapi bukan hal yang mustahil bukan untuk dilakukan?